Jogjakarta
Blog Traveling

Pengalaman Liburan ke Jogjakarta

Kali ini saya akan berbagi pengalaman liburan ke Jogjakarta setelah sebelumnya liburan ke Bali. Tentunya saya selalu mempersiapkan liburan tersebut sejak jauh-jauh hari seperti memesan tiket dan akomodasi lainnya. Karena masih di pulau Jawa, saya memutuskan untuk menggunakan kereta api untuk berangkat ke jogja. Untuk berangkatnya saya pilih malam hari agar bisa menghabiskan waktu seharian penuh di yogja keesokan harinya. Kereta tersebut berangkat dari Pasan Senen pada pukul 21.45 malam untuk menuju ke Jogja. Karena perjalanan malam hari saya tidak bisa melihat pemandangan di luar kereta karena semuanya sudah gelap jadi saya memutuskan untuk tidur saja. Pukul 6.00 pagi keesokan harinya akhirnya saya pun tiba di Stasiun Tugu dan langsung memulai petualangan menjelajah kota Yogyakarta.

Sarapan di Malioboro

Karena saya tiba di pagi hari, tentunya yang pertama kali harus dilakukan adalah mengisi perut yang keroncongan. Untunglah Stasiun Tugu terletak dekat sekali dengan jalan Malioboro yang sangat terkenal tersebut. Tak lupa saya mengambil foto wajib di depan papan jalan tersebut sebelum berburu sarapan. Saat menyusuri jalan pilihan saya jatuh pada salah satu angkringan yang juga sangat khas di Jogjakarta. Akhirnya saya membeli dua buah nasi kucing serta sate usus dan gorengan tahu dan teh hangat untuk sarapan. Ternyata harganya pun cukup murah yaitu 14 ribuan saja.

Candi Prambanan

Setelah puas menelusuri malioboro akhirnya saya naik transjogja yaitu busway yang sama seperti transjakarta untuk menuju ke tempat berikutnya yaitu Candi Prambanan. Biaya tiketnya juga cukup murah yaitu 3500 untuk menuju ke sana, Anda bisa bertanya kepada penjaga loketnya tentang jalur mana saja yang harus diambil untuk menuju ke sana. Setelah satu jam perjalanan akhirnya saya bisa melihat Candi Prambanan yang megah tersebut.

Candi Ratu Boko

Tujuan berikutnya adalah candi Ratu Boko yang tiketnya dapat dibeli sepaket dengan Candi Prambanan sehingga saya juga mendapatkan fasilitas mobil yang akan mengantarkan ke lokasi Ratu Boko dari Prambanan. Candi ini terletak di atas bukit sehingga saya bisa memandang jauh kesekeliling dengan puas. Mobil yang sama menghantarkan saya kembali ke Prambanan. Keluar dari kawasan candi banyak sekali penjual souvenir sehingga saya memutuskan untuk membeli beberapa oleh-oleh sebelum menuju ke penginapan. Karena penginapan saya berada di sekitaran jalan malioboro akhirnya saya memutuskan untuk kembali menggunakan transjogja untuk menuju ke sana.

Makan malam Gudeg Hj Rini

Setelah mandi dan istirahat sebentar di penginapan perut pun keroncongan akhirnya saya memutuskan untuk berburu gudeg khas jogja sebagai malam malam. Kami pun berjalan ke jalan Wijilan yang sangat terkenal dengan gudegnya dan memutuskan untuk makan di tempat Hj Rini yang terkenal. Di tempat ini rasa gudegnya tidak terasa terlalu manis sehingga cocok untuk lidah pelancong seperti saya. Harganya pun murah meriah seporsi hanya 13 ribuan dengan lauk tempe dan telur.

Alun-Alun Kidul

Setelah puas makan malan saya pun berjalan lagi menuju ke alun-alun kidul yang terkenal karena ada beringin kembarnya. Saya pun mencoba tantangan untuk berjalan di antara beringin kembar tersebut dengan mata tertutup. Tak lupa saya juga melihat-lihat keraton yang berada di alun-alun tersebut. Banyak sekali orang-orang dan penjaja jajanan yang berada di alun-alun jadi saya sama sekali tidak merasa bosan. Saya pun menghabiskan waktu sepanjang malam disana sebelum berjalan kembali ke penginapan untuk istirahat.

Continue Reading